Menyongsong Khilafah Kasyidah di atas Minhaj Nubuwah

21 Oktober 2011

Nabi Seperti Musa ( I.Test Kenabian)

I.    Test Kenabian
Lalu kelanjutan dari teks tersebut ;
21Jika sekiranya kamu berkata dalam hatimu: Bagaimanakah kami mengetahui perkataan yang tidak difirmankan Tuhan? 22Apabila seorang nabi berkata demi nama Tuhan dan perkataannya itu tidak terjadi dan tidak sampai, maka itulah perkataan yang tidak difirmankan Tuhan; dengan terlalu berani nabi itu telah mengatakannya, maka janganlah gentar kepadanya."
1.    Kejadian Masa Depan
Dalam hal ini Nabi Muhammad telah benar-benar membuktikan kebenaran kenabiannya dengan terbuktinya segala Firman Allah yang beliau sampaikan. Contohnya ;

 “Alif laam Miim. Telah dikalahkan bangsa Romawi, di negeri yang terdekat dan mereka sesudah dikalahkan itu akan menang dalam beberapa tahun lagi. Bagi Allah-lah urusan sebelum dan sesudah (mereka menang). Dan di hari (kemenangan bangsa Romawi) itu bergembiralah orang-orang yang beriman, karena pertolongan Allah. “ (QS. Al-Ruum : 1-4)
Ayat-ayat ini diturunkan kira-kira pada tahun 620 Masehi, hampir tujuh tahun setelah kekalahan hebat Bizantium Kristen di tangan bangsa Persia, ketika Bizantium kehilangan Yerusalem. Kemudian diriwayatkan dalam ayat ini bahwa Bizantium dalam waktu dekat menang. Padahal, Bizantium waktu itu telah menderita kekalahan sedemikian hebat hingga nampaknya mustahil baginya untuk mempertahankan keberadaannya sekalipun, apalagi merebut kemenangan kembali. Tidak hanya bangsa Persia, tapi juga bangsa Avar, Slavia, dan Lombard menjadi ancaman serius bagi Kekaisaran Bizantium. Bangsa Avar telah datang hingga mencapai dinding batas Konstantinopel. Kaisar Bizantium, Heraklius, telah memerintahkan agar emas dan perak yang ada di dalam gereja dilebur dan dijadikan uang untuk membiayai pasukan perang. Banyak gubernur memberontak melawan Kaisar Heraklius dan dan Kekaisaran tersebut berada pada titik keruntuhan. Mesopotamia, Cilicia, Syria, Palestina, Mesir dan Armenia, yang semula dikuasai oleh Bizantium, diserbu oleh bangsa Persia. (Warren Treadgold, A History of the Byzantine State and Society, Stanford University Press, 1997, s. 287-299.)
Setiap orang menyangka Kekaisaran Bizantium akan runtuh. Tetapi tepat di saat seperti itu, ayat pertama Surat Ar Ruum diturunkan dan mengumumkan bahwa Bizantium akan mendapatkan kemenangan dalam beberapatahun lagi. Kemenangan ini tampak sedemikian mustahil sehingga kaum musyrikin Arab menjadikan ayat ini sebagai bahan cemoohan. Mereka berkeyakinan bahwa kemenangan yang diberitakan Al Qur'an takkan pernah menjadi kenyataan. 
Sekitar tujuh tahun setelah diturunkannya ayat pertama Surat Ar Ruum tersebut, pada Desember 627 Masehi, perang penentu antara Kekaisaran Bizantium dan Persia terjadi di Nineveh. Dan kali ini, pasukan Bizantium secara mengejutkan mengalahkan pasukan Persia. Beberapa bulan kemudian, bangsa Persia harus membuat perjanjian dengan Bizantium, yang mewajibkan mereka untuk mengembalikan wilayah yang mereka ambil dari Bizantium. (Warren Treadgold, A History of the Byzantine State and Society, Stanford University Press, 1997, s. 287-299.)
Akhirnya, "kemenangan bangsa Romawi" yang diumumkan oleh Allah dalam Al Qur'an, secara ajaib menjadi kenyataan.  
Keajaiban lain yang diungkapkan dalam ayat ini adalah pengumuman tentang fakta geografis yang tak dapat ditemukan oleh seorangpun di masa itu.  
Dalam ayat ketiga Surat Ar Ruum, diberitakan bahwa Romawi telah dikalahkan di daerah paling rendah di bumi ini. Ungkapan "Adnal Ardhi" dalam bahasa Arab, diartikan sebagai "tempat yang dekat" dalam banyak terjemahan. Namun ini bukanlah makna harfiah dari kalimat tersebut, tetapi lebih berupa penafsiran atasnya. Kata "Adna" dalam bahasa Arab diambil dari kata "Dani", yang berarti "rendah" dan "Ardh" yang berarti "bumi". Karena itu, ungkapan "Adnal Ardhi" berarti "tempat paling rendah di bumi". 
Yang paling menarik, tahap-tahap penting dalam peperangan antara Kekaisaran Bizantium dan Persia, ketika Bizantium dikalahkan dan kehilangan Jerusalem, benar-benar terjadi di titik paling rendah di bumi. Wilayah yang dimaksudkan ini adalah cekungan Laut Mati, yang terletak di titik pertemuan wilayah yang dimiliki oleh Syria, Palestina, dan Jordania. "Laut Mati", terletak 395 meter di bawah permukaan laut, adalah daerah paling rendah di bumi. 
Ini berarti bahwa Bizantium dikalahkan di bagian paling rendah di bumi, persis seperti dikemukakan dalam ayat ini. Hal paling menarik dalam fakta ini adalah bahwa ketinggian Laut Mati hanya mampu diukur dengan teknik pengukuran modern. Sebelumnya, mustahil bagi siapapun untuk mengetahui bahwasannya ini adalah wilayah terendah di permukaan bumi. Namun, dalam Al Qur'an, daerah ini dinyatakan sebagai titik paling rendah di atas bumi. Demikianlah, ini memberikan bukti bahwa Al Qur'an adalah wahyu Ilahi yang benar-benar telah diwahyukan kepada Nabi Muhammad shallallahu’alaihiwasallam.

Begitu pula firman Allah Ta’aalaa ;
“Binasalah kedua tangan Abu Lahab dan Sesungguhnya Dia akan binasa. Tidaklah berfaedah kepadanya harta bendanya dan apa yang ia usahakan. Kelak Dia akan masuk ke dalam api yang bergejolak. Dan (begitu pula) istrinya, pembawa kayu bakar. Yang di lehernya ada tali dari sabut.”(QS. Al-Lahab : 1-5)

Surat ini turun 10 tahun sebelum kematian Abu Lahabsang penyebar fitnah. Isteri Abu Lahab disebut pembawa kayu Bakar karena Dia selalu menyebar-nyebarkan fitnah untuk memburuk-burukkan Nabi Muhammad s.a.w. dan kaum Muslim.. Dan apa yang dikabarkan di dalam surat ini terbukti bahwasannya Abu Lahab dan isterinya mati di atas kekufurannya terhadap ajaran keponakannya sendiri Nabi Muhammad shallallahu’alaihiwasallam. Padahal selama 10 tahun semenjak surat itu disampaikan oleh Nabi muhammad, Abu Lahab selalu mengatakan dengan tujuan untuk membantah surat tersebut“ Muhammad mengatakan bahwa aku tidak akan asuk Islam, dan bahwa aku akan masuk neraka. Akan tetapi ketahuilah aku akan masuk Islam sehingga aku menjadi seorang muslim !”

 Firman Allah Ta’aalaa :
"Sesungguhnya Allah akan membuktikan kepada Rasul-Nya tentang kebenaran mimpinya dengan sebenarnya (yaitu) bahwa sesungguhnya kamu pasti akan memasuki Masjidil Haram, insya Allah dalam keadaan aman, dengan mencukur rambut kepala dan mengguntingnya, sedang kamu tidak merasa takut. Maka Allah mengetahui apa yang tiada kamu ketahui, dan Dia memberikan sebelum itu kemenangan yang dekat." (QS. Al-Fath :27)
Surat ini turun tidak berapa lama sebelum terjadinya perjanjian Hudabiyah yaitu perjanjian genjatan senjata antara kaum muslimin dengan kaum musyrikin makkah. Maka setelah berakhirnya perjanjian tersebut karena pengkhianatan dari sekutu kaum musyrikin makkah sendiri, Nabi muhammad shallallahu’alaihiwasallam membawa sekitar 10.000 orang pasukan muslimin menaklukan kota makkah. Kabilah-kabilah yang sebelumnya enggan masuk Islam karena kesombongan akhirnya berbondong-bondong masuk islam setelas kejadian itu. Sebelumnya orang yang tertarik masuk islam hanya orang-perorang. Dengan kejadian tersebut terpenuhilah nubuat yang disampaikan Al-Quran tersebut.
Berkata DR. Miller (sebelum ia masuk Islam dan menjadi dai, dia adalah seorang penginjil tersohor di kanada) :
“Di antara mukjizat Al-Quran tentang masalah ghaib, adalah tantangan terhadap sesuatu yang akan terjadi yang tidak mungkin muncul dari seorang manusia. Padahal tantangan tersebut juga masuk dalam pengujian yang sama, yaitu Falsification test, atau dasar (formula) mencari kesalahan sehingga terbukti kebenaran dari masalah yang diuji.
Di sini kita akan saksikan apa yang akan dibicarakan Al-Quran tentang hubungan kaum muslimin dengan Yahudi dan Nashrani. Al-Quran mengatakan bahwasannya Yahudi itu sangat besar permusuhannya terhadap kaum muslimin. Tantangan ini berlaku terus hingga sekarang ini. Kita dapatkan bahwa manusia yang paling benci terhadap kaum muslimin adalah Yahudi.”
“Sesungguhnya tantangan ini merupakan perkara yang luar biasa karena Yahudi punya kesempatan untuk meluluh-lantahkan Islam dengan sangat mudah, yaitu dengan memperlakukan kaum muslimin secara baik selama beberapa tahun, kemudian mereka mengatakan “Lihatlah, kami telah memperlakukan kalian dengan baik, padahal Al-Quran kalian mengatakan bahwa kami adalah orang yang paling benci dan memusuhi terhadap kalian. Jadi Al-Quran itu tentunya salah!”
“Akan tetapi hal ini sama sekali tidak terjadi, semenjak 1.400 tahun yang lalu hingga sekarang! Dan memang tidak akan terjadi (Yahudi bersikap baik terhadap kaum muslimin), karena pernyataan ini muncul dari Allah Yang Maha mengetahui perkara ghaib, bukan perkataan manusia!!!”
 “Apakah anda menyadari, bahwa ayat yang membicarakan tentang perumusuhan Yahudi terhadap kaum muslimin, merupakan tantangan bagi segenap akal pikiran?! (Allah berfirman ):
“Sesungguhnya kamu dapati orang-orang yang paling keras permusuhannya terhadap orang-orang yang beriman ialah orang-orang Yahudi dan orang-orang musyrik. dan Sesungguhnya kamu dapati yang paling dekat persahabatannya dengan orang-orang yang beriman ialah orang-orang yang berkata: "Sesungguhnya Kami ini orang Nasrani". yang demikian itu disebabkan karena di antara mereka itu (orang-orang Nasrani) terdapat pendeta-pendeta dan rahib-rahib, (juga) karena Sesungguhnya mereka tidak menymbongkan diri. Dan apabila mereka mendengarkan apa yang diturunkan kepada Rasul (Muhammad), kamu Lihat mata mereka mencucurkan air mata disebabkan kebenaran (Al Quran) yang telah mereka ketahui (dari Kitab-Kitab mereka sendiri); seraya berkata: "Ya Tuhan Kami, Kami telah beriman, Maka catatlah Kami bersama orang-orang yang menjadi saksi (atas kebenaran Al Quran dan kenabian Muhammad s.a.w.). Mengapa Kami tidak akan beriman kepada Allah dan kepada kebenaran yang datang kepada Kami, Padahal Kami sangat ingin agar Tuhan Kami memasukkan Kami ke dalam golongan orang-orang yang saleh ?". (QS. Al-Ma’idah : 82-84)

Berkata  Muhammad Bayumi ; “ Secara umum  ayat ini juga berlaku kepada DR. Miller selama ia menjadi salah seorang tokoh penginjil. Ketika ia mengetahui kebenaran, maka ia beriman dan masuk Islam, sehingga  menjadi salah satu da’i yang menyeru manusia kepada agama Islam. Semoga Allah memberikan taufiq kepadanya.”1

2.     Astronomi
Selain itu kebenaran berita Al-Quran yang telah disampaikan Nabi Muhammad shallallah’alaihiwasallam benar – benar sesuai dengan penemuan ilmiah saat ini.
Firman Allah :
“Dan Dialah yang telah menciptakan malam dan siang, matahari dan bulan. masing-masing/seluruhnya beredar di dalam garis edarnya.”
(QS. Al-Anbiya : 33)

Al-Quran memberitakan bahwasannya matahari dan bulan mempunyai orbit berputar sendiri(berjalan mengelilingi pusat galaksi). Bahkan kata “Kullun”(masing-masing /seluruhnya) beredar di dalam garis edarnya termasuk semua planet dan bintang tidak terkecuali matahari dan bulan. Terbuktilah hal ini pada saat sekarang. The Encyclopaedia Britannica (Edisi1992) menyatakan :
Sistem tatasurya... Matahari... rotasi matahari dan perputarannya(mengelilingi galaksi-pen).Galileo yang pertama kali memberikan bukti bahwa matahari berotasi..... (Hal. 27, p 5 1 0 )
Bulan .... bulan berotasi pada porosnya dalam waktu 29,5 hari, yang hal tersebut sesuai dengan waktu yang dibutuhkan untuk mengelilingi bumi dalam orbitnya.... permukaan bulan terus-menerus menjadi obyek studi pengamatan dengan teleskop sejak pertama kali yang dilakukan oleh Galileo pada tahun 1609 (hal. 8 p299)
Masyarakat ilmiah meyakini terjadinya alam semestamelalui proses big bang (ledakan besar). Mereka menyatakan bahwa materi benda-benda angkasa termasuk bumi, matahari, planet dan lainnya yang membentuk langit berasal dari kesatuan materi yang bersatu padu. Empat belas abad yang lalu Al-Quran telah memberitakannya. 
“Dan Apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya. dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka Mengapakah mereka tiada juga beriman?” (QS. Al-Anbiya : 30)

Dan pada proses big bang tersebut kondisi materi-materi alam semesta melalui proses terbentuknya partikel-partikel debu angkasa semacam “ dukhan” yaitu asap. Al-Quran menginformasikan :
“Kemudian Dia menuju kepada penciptaan langit, dan langit itu masih merupakan dukhan (asap), lalu Dia berkata kepadanya dan kepada bumi: "Datanglah kamu keduanya menurut perintah-Ku dengan suka hati atau terpaksa". keduanya menjawab: "Kami datang dengan suka hati".(QS. Fushilat : 11)
3.     Berpasang-pasangan
Ilmuwan sekarang menyatakan bahwa berpasang-pasangan antara jantan-betina atau kutub positif-negatif adalah kondisi yang ada pada setiap materi di alam termasuk tumbuh-tumbuhan. Al-Quran telah memberitakannya pada 14 abad yang lalu.
“Dan segala sesuatu Kami ciptakan berpasang-pasangan supaya kamu mengingat kebesaran Allah.”(QS. Al-Dzaariyaat : 49)
“Maha suci Tuhan yang telah menciptakan pasangan-pasangan semuanya, baik dari apa yang ditumbuhkan oleh bumi dan dari diri mereka maupun dari apa yang tidak mereka ketahui.” (QS.Yaasin : 36)
4.     Lapisan oksigen yang menipis
Dahulu, sebagian manusia mengira semakin tinggi seseorang naik kelangit semakin mudah menghirup udara. Namun setelah ditemukannya pesawat barulah di ketahui makin tinggi penerbangan semakin tipis oksigen yang terkandung pada lapisan atmosfer semakin susah pula untuk bernafas. Al-Quran telah menyatakan hal itu.
Barangsiapa yang Allah menghendaki akan memberikan kepadanya petunjuk, niscaya Dia melapangkan dadanya untuk (memeluk agama) Islam. dan Barangsiapa yang dikehendaki Allah kesesatannya, niscaya Allah menjadikan dadanya sesak lagi sempit, seolah-olah ia sedang mendaki langit. Begitulah Allah menimpakan siksa kepada orang-orang yang tidak beriman.”(QS. Al-An’am : 125)

5.     Anatomi dan fisiologi
“ 3rd-degree (full-thickness) burn: the entire thickness of the skin is damaged and perhaps underlying muscle. There is marked edema and the burned area is numb since sensory endings are destroyed.”
“Luka bakar tingkat tiga : terjadinya kerusakan keselurahan lapisan kulit dan bisa jadi hingga lapisan otot.Terdapat  edema dan area yang terbakar telah mengalami mati rasa karena rusaknya syaraf perasa. “
(Clinically Oriented Anatomy 6th Edition, hal. 16)

Secara anatomi lapisan kulit terdiri atas tiga lapisan global yaitu : Epidermis, Dermis dan Sub Cutis. Pada lapisan Sub Cutis banyak mengandung ujung-ujung pembuluh darah dan syaraf. Pada saat terjadi Combustio grade III (luka bakar yang telah menembus sub citis) salah satu tandanya yaitu hilangnya rasa nyeri dari pasien. Hal in karena tidak berfungsinya ujung-ujung serabut syaraf afferent dan efferent yang mengatur sensasi persefsi.
Tepatlah apa yang dinyatakan di dalam Al-Quran, Allah menggantikan dengan kulit yang baru bagi ahli neraka setiap kali kulit mereka hangus terbakar oleh api neraka guna merasakan kepedihan adzab karena menentang perintah Allah.
“Sesungguhnya orang-orang yang kafir kepada ayat-ayat Kami, kelak akan Kami masukkan mereka ke dalam neraka. Setiap kali kulit mereka hangus, Kami ganti kulit mereka dengan kulit yang lain, supaya mereka merasakan azab. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” (QS. Al-Nisaa : 56)
Rahim adalah anggota tubuh yang berongga memiliki dinding dengan otot yang kuat dan berukuran tidak lebih dari 50 cm3. Ukuran ini tidak cukup bagi seorang bayi yang terus tumbuh membesar meskipun berbagai persiapan lain telah dilakukan. Untuk itu rahim perlu memperbesar terus-menerus selama masa kehamilan hingga mencapai ukuran 1100 cm3. Dengan keunikannya ini rahim menjadi tempat paling baik dan aman bagi janin hingga menjadi manusia sempurna yang siap dilahirkan. Lebih dari itu keberadaannya di tengah tulang panggul menjadikan rahim sebagai tempatberlindung yang aman bagi zigot selama pertumbuhannya. (Guyton&Hall, Tibbi Fizyoloji, Nobel T1p Kitabevleri, istanbul, 1996, 9th ed., p. 1039 25)
Al-Quran telah menginformasikan rahim sebagai tempat yang kokoh(lagi aman) bagi cabang bayi :
“Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari sari pati berasal dari tanah. Kemudian Kami jadikan sari pati itu air mani yang disimpan dalam tempat yang kokoh (rahim).” (Q.S. Al Mu’minun : 12-13).

Al-Quran menyederhanakan proses kejadian demi kejadian di dalam rahim seorang ibu yang dalam ilmu pengetahuan sekarang cukup kompleks untuk disebutkan:
“Dia menjadikan kamu dalam perut ibumu kejadian demi kejadian dalam tiga kegelapan. Yang berbuat demikian itu adalah Allah, Tuhan kamu, yang mempunyai kerajaan. Tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain Dia. Maka bagaimana kamu dapat dipalingkan.” (Q.S. Al-Zumar : 6)

Ternyata gaya penyederhanaan tingkat perkembangan janin versi Al-Quran sesuai dengan ilmu pengetahuan moderen di zaman sekarang, Misalnya buku Basic Human Embryology menyebutkan :
“Kehidupan di dalam rahimterbentuk melalui tiga tahap:tahap pra-embrio (dua setengahminggu pertama), tahap embrio awal (sampai akhir minggu kedelapan), dan tahap fetal (sesudah minggu kedelapan sampai kelahiran).”

Al-Quran telah menyatakan bahwa masa paling cepat bayi dapat dilahirkan dengan selamat adalah kurang lebih 6 bulan kehamilan.
“Kami perintahkan kepada manusia supaya berbuat baik kepada dua orang ibu bapaknya, ibunya mengandungnya dengan susah payah, dan melahirkannya dengan susah payah (pula). mengandungnya sampai menyapihnya adalah tiga puluh bulan, sehingga apabila Dia telah dewasa dan umurnya sampai empat puluh tahun ia berdoa: "Ya Tuhanku, tunjukilah aku untuk mensyukuri nikmat Engkau yang telah Engkau berikan kepadaku dan kepada ibu bapakku dan supaya aku dapat berbuat amal yang saleh yang Engkau ridhai; berilah kebaikan kepadaku dengan (memberi kebaikan) kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku bertaubat kepada Engkau dan Sesungguhnya aku Termasuk orang-orang yang berserah diri". (QS. Al-Ahqaaf : 15)

“Para ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama dua tahun penuh, Yaitu bagi yang ingin menyempurnakan penyusuan.”(QS. Al-Baqarah :233)

Bila dihitung masa mengandung hingga menyapih yang disampaikan Al-Quran adalah 30 bulan. Masa menyapih adalah 2(dua) tahun sama dengan 24 bulan. Maka masa mengandung paling kurang enam bulan atau 24 minggu kehamilan. Hal ini sesuai dengan komentar Profesor Stuart Campbel :
”Pada pengujung minggu ini (minggu ke-24 kehamilan), dengan perawatan ahli, bayi Anda dapat bertahan hidup di luar rahim. Akan tetapi, sebagian besar organnya masih jauh dari sempurna, terutama paru-parunya. (Stuart Campbel, Your Pregnancy Day by Day.- edisi terjemahan “ Kehamilan hari demi hari ”, hal. 167)

6.       Botani
Sedangkan para ilmuwan botani menyatakan bahwa protoplasma adalah dasar semua materi hidup, dan “ kekuatan protoplasma yang penting kelihatannya tergantung adanya air yang konstan “(Teks botani oleh Lawson, London 1992). Ternyata Al-Quran pada ayat di atas telah menginformasikan bahwa air adalah dasar semua materi hidup.
“........dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka Mengapakah mereka tiada juga beriman?” (QS. Al-Anbiya : 30)

Klorofil (Zat hijau daun/tumbuhan) sebagai bahan pembentukan benih dan buah yang di pengaruhi oleh air sebagai salah satu bahan pembentuknya. Al-Quran telah memberitakannya.
“Dan Dialah yang menurunkan air hujan dari langit, lalu Kami tumbuhkan dengan air itu segala macam tumbuh-tumbuhan Maka Kami keluarkan dari tumbuh-tumbuhan itu khadhiran (zat hijau). Kami keluarkan darinya itu butir yang banyak; dan dari mayang korma mengurai tangkai-tangkai yang menjulai, dan kebun-kebun anggur, dan (kami keluarkan pula) zaitun dan delima yang serupa dan yang tidak serupa. perhatikanlah buahnya di waktu pohonnya berbuah dan (perhatikan pulalah) kematangannya. Sesungguhnya pada yang demikian itu ada tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang beriman.” (QS. Al-An’am : 99)

7.     Kelautan
Salah seorang ilmuwan Oceanografi (Ilmu kelautan) asal perancis Jacques Cousteau berkata :
“ Termasuk hakikat –hakikat ilmiah yang disebutkan Al-Quran dan membuat saya terperangah adalah bahwa aku meneukan adanya sekat dan pembatas antara dua lautan ketika berteu pada suatu titik di setiap lautan dan samudera di dunia ini. Sekat itu ibaratnya arus laut ketiga yang berbeda dengan dua lautan yang bertemu. Contohnya di selat  Gibraltar ada pertemuan antara Laut Tengah dengan Samudera Atkantik, dan di selat Bab Al-Mandab (Yaman) terdapat pertemuan antara laut Merah dengan Laut Arab dan Samudera Hindia. Saya menemukan dan meyaksikan sendiri pembatas antara dua laut itu. Saya melihatnya dengan mata dan mengabadikannya dengan kamera. Saya menelitinya dan berkeliling dari ujung ke ujung dan kedalaannya. Itu adalah laut lain yang terpisah dari dua laut yang bertemu, laut terpisah dengan lingkungannya, airnya, tingkat ke asaannya, ikan-ikannya dan tumbuhan lautnya, begitu pula tingkat panas dan tekanan serta sifat-sifat fisika dan kimia, tidak saa dengan dua laut yang bertemu.”(Majalah Qiblati edisi 08 tahun VI Jumadil Tsani 1432 H/ Mei 2011, hal. 102)
Pernyataannya tersebut sesuai dengan Al-Quran :
“Dia membiarkan dua lautan mengalir yang keduanya kemudian bertemu, antara keduanya ada batas yang tidak dilampaui masing-masing.”
(QS. Al-Rahman : 19-20)

Demikianlah sebagian kecil dari kebenaran Al-Quran sebagai Firman Allah yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad. Andaikata bukan karena takut terlalu panjangannya pembahasan ini tentulah kami akan perlihatkan lebih banyak lagi informasi-informasi Al-Quran yang ternyata sesuai dengan kenyataan ilmiah saat ini.
Bila kita renungkan, sesungguhnya Nabi Muhammad adalah seorang yang umi ( tidak bisa membaca dan menulis) berasal dari pedalaman jazirah Arab yang di masa itu merupakan daerah yang tertinggal dari segi peradaban. Jauh dari pusat peradaban kebijaksanaan ilmu pengetahuan Yunani dan Romawi. Namun Al-Quran yang diwahyukan kepada beliau berbicara mengenai ilmu pengetahuan yang baru sekarang dapat ditemukan fakta kebenarannya. Berkata Prof. Dr. Keith. L. Moore(beliau adalah Professor Emeritus In Division Of Anatomy, Department Of Surgery
Former Chair Of Anatomy And Associate Dean For Basic Medical Sciences
Faculty Of Medicine, University Of Toronto, Ontario, Canada
)
:
It has been a great pleasure for me to help clarify statements in the Qur’an about human development. It is clear to me that these statements must have come to Muhammad from God, or Allah, because most of this know ledge was not discovered until many centuries later. This proves to me that Muhammad must have been a massenger of God, or Allah.”
“Hal tersebut merupakan suatu kegembiraan yang besar bagiku untuk dapat membantu memperjelas pernyataan di dalam Qur'an mengenai perkembangan manusia. Merupakan perkara yang jelas bagi saya bahwa pernyataaan ini yang datang kepada Muhammad berasal dari Tuhan, atau Allah, sebab kebanyakan pengetahuan yang ada di dalamnya(Al-Quran) belumlah dapat ditemukan kecuali pada masa yang berabad-abad di kemudian hari. Ini membuktikan kepada saya bahwa Muhammad tentulah seorang utusan dari Tuhan, atau Allah.”(Mualaf menggoncang Dunia, hal. 56)
Baca Selengkapnya >>>

Tidak ada komentar:

Posting Komentar